A color

Kemilau indah berjatuhan,melepas rantai bahagia yang aku dan engkau ukirkan bersama.

Aku hanya jenuh,meski ku tahu tak semestinya kasih lelah memihak.

Mengapa senja tak meninggalkan jingga untukku dan kisahku?

Aku hanya inginkan warna,untuk ku ukirkan pada setiap barisan hariku denganmu.

Telah lama ku inginkan itu,hingga kini,dan mungkin nanti.
Aku mencintaimu,adakah kau rasakan itu?

Jika tidak, memang seharusnya ku ukirkan semua cinta pada setiap tetes embun yang membuka pagi,

indahnya jingga yang mengawali senja,

serta temaram purnama yang akhiri hari.

Namun jika benar, aku hanya inginkan cinta dan realisasi yang sama untuk hapuskan ragu mencintaimu.
Aku hanya melihat,meski diamku tak berarti mati.

Dengarkan semilir itu, Sayang. Tanpa kata namun miliki nada.

Sebuah gumam yang tak pupus oleh hening.
Bagaimana mungkin kau singgahi tempatku berdiam tanpa sesiapa?

Tempat yang hanya ku persiapkan untukku dan cintaku pada Tuhan.

Bukan sekedar singgah bahkan. Mungki Ia mengizinkanmu sekedar lewati pagar itu.
Aku tetap inginkan warna,sebuah pelangi yang tergurat dari rintik yang kau ukir sendiri………………………