Anthem of the angels

Salahku

Menghampiri pidana hati yang telah terbebas.

Adakah aku meminta waktu kan berulang saat aku layaknya merpati mencari jalan.

Kucoba tuk pejamkan mata,namun senja mengaburkan jalanku.

Kudekap erat jalan menuju harap namun tak jua kulihat namaku terpatri dalam hati dan benakmu

Dapatkah kuhapus namanya dan ku ukir namaku dalam nisan hatimu,sebagai kehidupan yang kuharap tak kau minta tuk usai kau singgahi.
Aku lelah

Lelah berpindah dan hinggap pada berbagai dermaga hati.

Kali ini harapku kaulah dermaga abadi yang kelak kan menumbuhkan mawar semerbak.

Tak kuhitung berapa malam sudah,semenjak kejujuran terikrar diantara.

Dengarkan doaku,tanpa pernah sekian waktu melupakanmu.

Namun selalu aku yang memulai pagi dan membukakan jendela serta pintu untukmu,selanjutnya aku hanya bisa memandangmu yang menjauh menapaki kehidupan yang tak kau izinkan untuk kulihat.

Jemari kita belum jua bersentuhan,dan mungkin telah ada dan disiapkan waktu untuk kita dimana keindahan akan membawaku mendengarkan suaramu,kelak kemudian hari.

Mungkin saja bukan?Tidak ada salahnya berharap.

Senja menutup hari,namun malam tetap mendungung resahku,mengumandangkan namamu,merautkan gelisah.
Keraguan menghujam kristal hatiku,namun kepercayaan memasung keresahan itu.

Dalam hati kuharap kita berakhir bahagia .